You are currently viewing Mekanisme akupuntur dalam mengatasi nyeri

Mekanisme akupuntur dalam mengatasi nyeri

Istilah umum yang digunakan dalam kedokteran adalah akupuntur analgesia, yaitu kemampuan tubuh untuk mengatasi nyeri yang timbul dari stimulus nyeri.

Akupuntur analgesia adalah manifestasi dari proses integrasi di tingkat susunan saraf pusat (SSP) antara impuls aferen daerah nyeri dengan impuls titik akupunktur. Mekanisme segmental di medula spinalis karena rangsangan titik akupunktur yang memodulasi nyeri. Pomeranz (1987) mengungkapkan akupunktur akan merangsang serabut saraf aferen Aδ dan C di kulit dan otot, ditransmisikan ke medula spinalis yang menyebabkan sekresi zat anti nyeri yaitu : enkefalin dan dinorfin, sinyal ini kemudian dilanjutkan ke batang otak yang memicu peningkatan mediator inhibisi berupa neurotransmiter serotonin, dopamin dan norefinefrin yang menghambat dan menekan transmisi nyeri tingkat segmental, ketika sinyal ini mencapai hipotalamus-hipofisis akan memicu sekresi adrenocorticotropic hormone (ACTH) dan endorfin yang berefek analgesia.

Penelitian lain dengan fMRI memperlihatkan peningkatan sinyal di otak dan batang otak secara spesifik. Akupunktur di titik ST 36 Zusanli mengaktivasi hipokampus; GB 34 Yanglingquan mengaktivasi hipotalamus, insula, korteks motorik dan sensorik; LI 4 efektif untuk analgesia, karena titik ini terutama mengaktivasi hipotalamus dan pusat modulasi nyeri di periaquaductal grey (PAG) dan nukleus rafe magnus (NRM).

Penelitian klinis memperlihatkan peningkatan kadar β-endorfin dalam cairan serebrospinal berkorelasi dengan efek analgesia akupunktur. EA 2 Hz meningkatkan pelepasan enkefaline, β-endorfin dan endomorfin, sedangkan EA 100 Hz secara spesifik meningkatkan pelepasan dinorfin. Kombinasi dua frekuensi secara simultan meningkatkan semua peptida opioid, sehingga menghasilkan efek terapi yang maksimal.

Jadi mekanisme akupunktur dalam mengatasi nyeri adalah melalui penglepasan berbagai senyawa kimiawi dalam tubuh di tingkat lokal yang selanjutnya akan menstimulasi penglepasan neurotransmiter di tingkat segmental pada medula spinalis dan sistem saraf pusat di otak untuk mengeluarkan zat opioid endogen seperti : endorfin, enkepalin, dll.

Kepustakaan

  1. Zhao ZQ. Neural Mechanism underlaying acupuncture. Progress in Neurobiology. 2008; 85: 355-75.
  2. Wang SM, Kain ZN, White P. Acupuncture analgesia: I. the scientific basis. International Anesthesia Research Society. 2008; 106(2): 602-10
  3. Cheng RSS, Pomeranz B. Electroacupuncture analgesia could be mediated by at least two pain-relieving mechanisms: endorphin and non-endorphin systems. Life Scienc. 1979; 25:1957-62.
  4. Napadow V, Makris N, Liu J, Kettner NW, kwong KK, Hui KKS. Effects of electroacupuncture versus manual acupuncture on the human brain as measured by fMRI. Human Brain Mapping. 2005; 24: 193-205.
  5. Setiawardhani L, Simadibrata C, Srilestari A. Efek elektro-akupunktur titik LI 4 Hegu terhadap kadar beta-endorfin plasma pada subyek sehat. [tesis]. Jakarta: Departemen Medik Akupunktur RSCM; 2011.
  6. Ji-Sheng H. The neurochemical basis of pain relief by acupuncture. Peking University Medical Press; 2007.

Leave a Reply